Apakah Melakukan Hubungan Seksual Dengan ODHIV Akan Tertular HIV?
Terakhir diperbaharui 05-Feb-2025
Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit
Telah di baca 340 kali
#StigmaDiskriminasi #UndetectableUntransmittable #faith2endaids #edukasiHIV #HIV #ODHIV #equals_id #pencegahanHIV #LivingWithHIV #HIVBukanAib #HidupDenganHIV #ODHIVSehatJawaban pertama dan paling mudah untuk pertanyaan diatas adalah "YA"........ tetapi ada banyak faktor lain yang juga membuat faktor resiko tertular dari hubungan seksual tanpa pengaman/pencegahan dengan orang yang hidup dengan HIV menjadi lebih kecil atau malah nol sama sekali.
Seks berisiko pada dasarnya adalah hubungan seks yang dilakukan dengan orang (baik yang sudah dikenal, pasangan sendiri, maupun yang tidak dikenal) yang tidak mengetahui status kesehatan seksualnya dan dilakukan tanpa pengaman (upaya pencegahan penularan) seperti kondom dan PrEP.
Jadi seks bebas dengan orang yang tidak dikenal (maupun diluar hubungan pernikahan) apabila dilakukan dengan langkah pencegahan PrEP dan kondom tentunya bukanlah suatu faktor resiko penularan HIV seperti anggapan kebanyakan orang selama ini.
Selain itu ada beberapa faktor lain yang dapat mengurangi resiko penularan HIV saat aktivitas seksual dilakukan tanpa upaya pencegahan diatas:
* jenis seks : anal seks memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan vaginal seks. Oral seks memiliki resiko sangat rendah yang dapat dikesampingkan.
* resiko dan kondisi biologis lain : IMS, tingginya viral load, perlukaan selama aktifitas seksual
* infeksi akut HIV : orang dengan HIV memiliki resiko menularkan paling tinggi diminggu awal setelah terinfeksi (saat belum terbentuk antibody)
Resiko terinfeksi HIV pada pasangan yang melakukan hubunga seks tanpa pengaman dan pencegahan berkisar 1 dalam 100 hingga 1 dalam 10.000 dan akan tergantung pada faktor diatas. Secara sederhana resiko melakukan hubungan seks dengan orang yang hidup dengan HIV tanpa pengaman atau pencegahan adalah dibawah 1%.
Jadi belum tentu setiap kali melakukan hubungan seks dengan orang yang hidup dengan HIV pasti akan terinfeksi HIV. Ini juga sama seperti setiap kali melakukan seks vaginal tanpa kondom atau pencegahan kehamilan lain juga belum tentu akan hamil.
Hal ini sekaligus menjelaskan mengapa banyak pasangan berbeda status HIV (serodiskordant) yang tidak tertular HIV dari pasangannya sekalipun tidak menggunakan pengaman dan pasangan positif belum menjalani pengobatan ARV.
Pada orang dengan HIV yang memiliki viral load tidak terdeteksi atau tersupresi (kurang dari 200 cpm) maka resiko penularan HIV melalui semua aktifitas seksual adalah NOL, sekalipun dilakukan tanpa upaya pencegahan atau alat pengaman (PrEP dan kondom). Hal ini disebut sebagai Tidak terDeteksi = Tidak Menularkan (TDTM) atau dalam kampanye global disebut sebagai Undetectable = Untransmittable (U=U). TDTM (dan juga penularan HIV) berlaku pada semua orang tanpa memandang gender maupun orientasi seksual.
Catatan :
Informasi ini diberikan untuk mengurangi kecemasan berlebihan akan tertular HIV dan bukan untuk mendorong perilaku "seks bebas" yang berisiko. Untuk individu yang aktif melakukan aktifitas seksual tetap disarankan untuk melakukan tes HIV dan IMS setiap 3 -6 bulan, menjalani pengobatan apabila diagnosa positif dan akses PrEP dan atau menggunakan kondom apabila diagnosa negatif.
TDTM hanya mencegah penularan HIV. Kondom tetap diperlukan untuk mencegah infeksi menular seksual lain dan kehamilan yang tidak diinginkan.