BERANDA ARTIKEL DAFTAR ARTIKEL FAVORIT SAYA DOKUMEN KONTEN EDUKASI ENDORSEMENT HOTLINE TENTANG KAMI

MCU ODHIV

02-Sep-2023 | Aan Rianto

Terakhir diperbaharui 17-Feb-2024

Estimasi waktu baca artikel sampai selesai menit

Telah di baca 431 kali

Jadikan artikel favorit

#faith2endaids

...

Seberapa sering kita dengar jawaban: "kalau udah positif jangan kerja jauh-jauh, kalau ada apa-apa repot......"

Serius mengapa ODHIV tidak boleh kerja jauh? Apakah memang sesulit itu bagi ODHIV untuk bekerja mengejar mimpi dan menwujudkan keinginannya?
Memang selama patuh pengobatan akan terjadi apa?
Bukankah katanya ODHIV dalam kepatuhan bagus memiliki harapan hidup dan kesehatan sama seperti orang tanpa HIV?

Atau semua hanya slogan belaka yang pada akhirnya status HIV adalah akhir dari suatu mimpi dan karir?

Katanya hiv bukan akhir segalanya? Jadi yang benar bagaimana?

Gambar yang dimuat sebagai cover diatas adalah bentuk rekomendasi fit for duty atau surat keterangan layak bekerja untuk sebuah perusahaan kapal pesiar. Perusahaan kapal pesiar tersebut tidak bermasalah dengan karyawan yang berstatus HIV positif selama produktif dan sehat (dibuktikan dengan keterangan sehat / fit for duty yang dikeluarkan oleh dokter pemeriksa) dengan ketentuan viral load tidak terdeteksi dan CD4>400 sel/mm3.

Yang kemudian seringkali menjadi kendala justru layanan kesehatan di Indonesia yang masih beranggapan bahwa orang dengan HIV tidak boleh kerja di luar negeri termasuk juga dengan alasan ketersediaan obat yang selalu terbatas.

Bukankah seharusnya kita membantu menghapus stigma terhadap ODHIV dengan mensupport kehidupan dan pengobatan mereka?
Tidak jarang komunitas, peer educator, PS, konselor jg mengatakan hal yang sama. Apakah ketidaktauan akan UU ketenagakerjaan dan HAM bisa menjadi alasan membenarkan "asumsi" mereka?

Stok obat tidak tersedia juga sering dijadikan alasan klasik, sementara (biasanya) juga akan terlontar alasan : kami harus pantau dan yakinkan pasien patuh pengobatan dengan  "mengontrol" akses setiap bulan. Dan ini seringkali juga menjadi alasan tidak diberikan ARV MMD sekalipun selama bertahun-tahun tidak pernah terlambat mengambil ARV.

Jadi siapa yang sebenarnya memberikan stigma bahwa orang dengan HIV adalah "BERBEDA" dengan orang tanpa HIV? (Selain perbedaan status)

Disini ada beberapa tips untuk teman-teman yang harus melakukan MCU termasuk pemeriksaan HIV untuk keperluan bekerja dikapal pesiar:

1. Pastikan lolos semua proses seleksi administrasi dari perusahaan langsung
2. MCU biasanya akan dilakukan paling akhir
3. Agen biasanya tidak update dan tidak akan perduli status HIV calon tenaga kerja selama hasil rekomendasi MCU adalah fit for duty
4. Kalau hasil fit for duty maka proses rekruitmen berlanjut
5. Kalau hasil unfit for duty maka upayakan mendapatkan email PIC HRD dari perusahaan penerima calon tenaga kerja tsb
6. Hubungi langsung dan tanyakan sikap perusahaan terhadap calon tenaga kerja dengan status HIV positif
7. Perusahaan internasional biasanya akan tunduk pada aturan ILO terkait tenaga kerja migrant dengan HIV, syarat cd4>450, VL undetectable dan membawa persediaan obat selama kontrak
8. Apabila sudah jelas dan tetap dapat menerima calon tenaga kerja dgn status HIV positif maka tunjukkan surat/email korespondensi tersebut ke agen dan dokter pelaksana MCU
9. Kalau sekiranya pelaksana MCU tetap menolak memberikan rekomendasi fit for duty, laporkan ke perusahaan. Demikian pula apabila hasil MCU sudah fit for duty tetapi agen tetap menolak proses selanjutnya segera laporkan ke HRD perusahaan langsung.
10. Kontak HRD perusahaan biasanya tercantum di website mereka.
11. Kalau perusahaan tidak memiliki web atau informasi lain dan tidak merespon email, sebaiknya cari perusahaan lain yang lebih bonafide. Karena perusahaan illegal juga tidak akan memberikan perlindungan apapun ke karyawannya.
Kata kunci : #faith2endaids
Artikel dari
ODHIV & Kesempatan kerja

HIV Di Tempat Kerja


07-Jan-2024 | Aan Rianto

Aturan Ketenagakerjaan Terkait HIV


10-Jan-2024 | Aan Rianto