Oral Sex

Telah di baca 142 kali


Pertanyaan dari : Dio | Surakarta | 14-Feb-2025 10:43:25
Saya adalah M22/heteroseks, track record seksual saya, saya melakukan hubungan seksual beresiko sebanyak 2x (penetrasi vaginal tanpa kondom) pada tahun 2023 pertengahan. Sehingga tes yang saya lakukan hampir 2 tahun setelahnya dimana sudah melewati masa jendela. Namun pada Desember tahun 2024 kmrn saya melakukan aktivitas seksual oral 1x (blowjob) TANPA penetrasi vaginal dan anal dengan pasangan yang tidak saya ketahui Background penyakit seksualnya (FWB). Oh iya kak, untuk aktivitas oralnya saya adalah insertif (hanya sebatas menerima blowjob) tanpa melakukan hal serupa ke pasangan. Tanggal 8 kmrn saya sudah melakukan tes anti HIV untuk pertama kali. Dan hasilnya non reaktif beserta beberapa penyakit menular seksual lainnya seperti herpes, gonore, dan sifilis menunjukkan hasil yang sama yaitu negatif. , tgl 9 / saya melakukan tes anti HIV 3 metode di rumah sakit dan langsung lolos di metode pertama dengan hasil yang sama yaitu non reaktif. Dan saya melakukan tes lagi pada tanggal 11 kmrn di puskesmas menggunakan antibodi gen-4 (3metode) dengan hasil non reaktif juga (sehingga saya sudah melakukan 3x tes anti HIV). Saya tidak mengalami penurunan BB, ruam, kalenjar yang membengkak, sariawan berlebihan, dan diare kronis. Apakah hasil yg saya dapatkan melalui tes merupakan masa jendela karena oral seks bulan Desember tersebut dapat menularkan penyakit HIV atau memang sudah cukup valid bahwa saya tidak terpapar/negatif HIV berdasarkan 3 tes yg sudah saya lakukan (dengan jangka waktu sudah 8 Minggu lamanya semenjak oral seks bulan Desember)? Mengingat saya adalah insertif dan tindakan oral seks dari bbrpa sumber di internet sangat minim menularkan HIV šŸ™
Jawaban dari : Sandy Jay | 14-Feb-2025 15:18:46

Untuk riwayat kegiatan seksual pada tahun 2023, sudah tidak perlu dikhawatirkan karena hasil tes negatif sudah melewati masa jendela 3 bulan.

Untuk oral seks yang dilakukan Desember, secara umum banyak informasi bahwa oral seks memiliki potensi menularkan HIV dengan tingkat resiko rendah jika dilakukan tanpa kondom.

Mengingat Dio melakukan oral seks dengan lawan jenis, maka posisi Dio bukan sebagai insertif, tetapi sebagai reseptif (yang menerima rangsangan seksual pada penisnya). 

Dengan posisi tersebut, air liur bukan media penularan HIV, sekalipun informasi terdapat HIV yang terkandung didalam air liur namun jumlahnya tidak cukup untuk bisa menularkan ke orang lain.

WHO sendiri menganggap oral seks bukan salah satu cara penularan HIV secara umum (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids).

Jadi Dio tidak perlu khawatir akan riwayat aktivitas oral seks yang dilakukan pada bulan Desember kemarin akan menempatkan pada resiko tertular HIV. Dan belum ada yang diketahui kasus yang valid penularan HIV hanya dari oral seks saja.

Untuk mengetahui status HIV hanya bisa melalui tes, bukan bergantung ada atau tidaknya gejala untuk mengetahuinya status HIV, karena gejala awal HIV sama seperti infeksi lain dan HIV tidak memiliki gejala yang khusus.

Masa jendela HIV secara umum paling lama adalah 12 minggu (kecuali PCR), namun mengingat riwayat seksual terakhir hanya oral seks dan dikombinasikan hasil tes negatif pada minggu ke-8 bisa menjadi petunjuk bahwa oral seks yang dilakukan sebenarnya bukan cara penularan HIV. Dan bisa konfirmasi tes terakhir di minggu ke-12 dari oral seks terakhir.

Semoga jawaban ini bisa membantu.

Silahkan diakses juga ya untuk informasi tambahan.

https://equalsid.or.id/beranda/apakah-oral-seks-dapat-menularkan-hiv/5b5cc74a-5fb2-48d1-9ab6-fc9ac722b5ac

Pertanyaan lainnya

Lanjutan Yg "nanya Dong"


10-Mar-2025 | Anonym

Handjob


10-Mar-2025 | Falantino

Gelisah Michat


06-Mar-2025 | Mr H

Nanyaaa Dong


03-Mar-2025 | Anonym

Penularan Lewat Luka


02-Mar-2025 | Dimas

Minta Pendapat


28-Feb-2025 | Trisno