Oral Sex
Telah di baca 142 kali
Untuk riwayat kegiatan seksual pada tahun 2023, sudah tidak perlu dikhawatirkan karena hasil tes negatif sudah melewati masa jendela 3 bulan.
Untuk oral seks yang dilakukan Desember, secara umum banyak informasi bahwa oral seks memiliki potensi menularkan HIV dengan tingkat resiko rendah jika dilakukan tanpa kondom.
Mengingat Dio melakukan oral seks dengan lawan jenis, maka posisi Dio bukan sebagai insertif, tetapi sebagai reseptif (yang menerima rangsangan seksual pada penisnya).
Dengan posisi tersebut, air liur bukan media penularan HIV, sekalipun informasi terdapat HIV yang terkandung didalam air liur namun jumlahnya tidak cukup untuk bisa menularkan ke orang lain.
WHO sendiri menganggap oral seks bukan salah satu cara penularan HIV secara umum (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids).
Jadi Dio tidak perlu khawatir akan riwayat aktivitas oral seks yang dilakukan pada bulan Desember kemarin akan menempatkan pada resiko tertular HIV. Dan belum ada yang diketahui kasus yang valid penularan HIV hanya dari oral seks saja.
Untuk mengetahui status HIV hanya bisa melalui tes, bukan bergantung ada atau tidaknya gejala untuk mengetahuinya status HIV, karena gejala awal HIV sama seperti infeksi lain dan HIV tidak memiliki gejala yang khusus.
Masa jendela HIV secara umum paling lama adalah 12 minggu (kecuali PCR), namun mengingat riwayat seksual terakhir hanya oral seks dan dikombinasikan hasil tes negatif pada minggu ke-8 bisa menjadi petunjuk bahwa oral seks yang dilakukan sebenarnya bukan cara penularan HIV. Dan bisa konfirmasi tes terakhir di minggu ke-12 dari oral seks terakhir.
Semoga jawaban ini bisa membantu.
Silahkan diakses juga ya untuk informasi tambahan.